Destinasi – destinasi menarik di Ujung Genteng

Ujung Genteng 1024x488 Destinasi – destinasi menarik di Ujung Genteng

Ujung Genteng merupakan daerah pesisir pantai selatan Jawa yang terletak di Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi dengan jarak tempuh sekitar 220 kilometer dari Ibu Kota Jakarta. Waktu tempuhnya antara enam sampai dengan tujuh jam perjalanan dengan asumsi kendaraan pribadi, jalannya cukup mulus, selain itu juga terdapat beberapa jalur alternatif serta sarana angkutan umum yang memadai menuju tempat tujuan. Jika menggunakan kendaraan umum, tujuan pertama adalah terminal Sukabumi dan carilah angkutan kota menuju terminal Lembur Situ. Setelah itu, Anda bisa menggunakan bus atau elf jurusan Surade. Sesampainya di Terminal Surade, Anda bisa naik angkot warna merah jurusan Ujung Genteng.

Pantai Ujung Genteng memiliki karakteristik umumnya pantai selatan Pulau Jawa yang terkenal bersih airnya dan ombaknya yang besar. Walaupun demikian, pantai ini jauh berbeda jika dibandingkan dengan pantai Pelabuhan Ratu yang terkenal rawan dan sering merenggut korban jiwa karena ombaknya yang ganas. Walaupun pantai Ujung Genteng menghadap bebas ke Samudera Hindia, namun ombaknya yang besar tak membahayakan pelancong yang gemar bermain-main di laut. Ombak besar dari tengah samudera lebih dulu pecah berserak lantaran terhalang gugusan karang laut di depan bibir pantai, sehingga kita dapat menikmati alam dengan pantai yang indah, aman, dan nyaman. Anak-anak boleh berenang di laut sepuasnya dan memungkinkan memandang sekumpulan ikan berwarna-warni di sela-sela batu karang, menandakan betapa alaminya lingkungan Ujung Genteng.

Berikut ini beberapa destinasi yang menarik di kawasan Ujung Genteng:

1. Pantai Tenda Biru

Pantai ini masih sangat alami karena berada di kawasan hutan lindung yang dijaga pihak TNI AU. Biaya masuknya sebesar Rp 5.000 saja. Pantai ini sangat bagus, karena disaat air surut kita bisa jalan hampir 200-300 meter dari bibir pantai ke tengah. Pasir putih dan hamparan batu karang begitu mempesona, sayang kurang terawatnya pantai ini mengakibatkan banyaknya sampah yang berserakan.

2. Pantai Minajaya

Pantai Minajaya mirip seperti Pantai Tenda Biru. Jika air laut surut, kita bisa melihat ibu-ibu pencari jukut hejo (rumput hijau) di pinggiran ombak dan bapak-bapaknya mencari udang lobster. Di sini, kita bisa membeli ikan atau udang tangkapan nelayan yang masih segar untuk dimasak dan makan di saung-saung pinggir pantai. Lagi-lagi saya tidak menemukan tempat sampah di area pantai.

3. Pantai Pangumbahan

Wow! Saya terkesima saat datang ke pantai ini. Hamparan pasir putih menjadi pemandangan yang sangat menakjubkan. Di sini banyak wisatawan asing yang bermain surfing dan adanya tempat penangkaran penyu. Bersyukur, saya bisa melihat pelepasan tukik sebanyak 150 ekor. Semua pengunjung bertepuk tangan di saat tukik-tukik penyu dilepas pemandangan yang mengharukan buat saya.

4. Pantai Amanda Ratu

Pantai ini terletak di villa Amanda Ratu. Kita bisa menikmati laut lepas Samudera Hindia dengan deboran ombak yang memikat hati.

5. Pantai Cipanarikan atau Pasir Putih

Hamparan pasir putih menghiasi pantai ini. Pemandangan yan5. g sangat luar biasa antara pertemuan air laut dan air tawar muara di sini, seolah gurun pasir putih. Sangat alami! Untuk menuju ke pasir putih, kendaraan harus di parkir di sebuah kebun. Lalu kita jalan kurang lebih 3-5 menit menyusuri hutan lindung. Di sanalah kita disuguhi alam liar dengan hamparan pasir putih lambut yang masih perawan.

6. Pantai Ombak 7

Ombak 7 ini diberi nama oleh wisatawan asing, karena di sana ombaknya bagus untuk surfing. Mudah-mudahan saya bisa ke sana dilain waktu.

7. Air Terjun Cikaso (Curug Cikaso)

Air terjun Cikaso memiliki pemandangan yang sangat luar biasa indahnya. Letaknya memang sangat jauh dari pantai-pantai yang telah saya datangi. Jika Anda membawa kendaraan sendiri, bisa kembali ke arah Surade dan jika anda menggunakan kendaraan umum, Anda bisa menyewa ojek atau angkutan kota karena untuk menuju wisata air terjun Cikaso belum ada kendaraan umum.

Dari tempat parkir kendaraan, Anda bisa naik perahu dengan membayar Rp 60.000 per rombongan. Atau, Anda bisa jalan kaki dengan jarak tempuh sekitar 5 menit, kurang lebih 200 meter.

8. Air Terjun Luhur (Curug Luhur)

Pertama kali melihat ini saya kurang tertarik, karena curug ini sebuah sungai. Tetapi, setelah saya turun ke bawah, pemandangannya sungguh menakjubkan. Sungai dengan dasar bebatuan menghiasi keindahan tersendiri seperti taman surga, karena saat musim kemarau air terjun ini tidak ada airnya. Ucap syukur yang begitu mendalam, saya bisa diberi kesempatan menikmati alam nusantara ini.

Leave a Comment

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.