Candi Bajang Ratu - Trowulan

Trowulan – Situs Peninggalan Majapahit

Lokasi

8736677847 89343a674d n Trowulan   Situs Peninggalan MajapahitTrowulan adalah sebuah dataran yang terletak di antara ujung tiga gunung di Jawa bagian timur yaiut Gunung Penanggungan, Welirang dan Anjasmoro dan pantai utara Jawa, tepatnya di delta sungai Berantas, sebuah kawasan yang straregis dan subur, gambaran ini sesuai dengan literatur Cina yang menceritakan lokasi Majapahit, untuk mencapainya harus menyusuri sungai yang berliku-liku. Saat ini Trowulan terletak di wilayah administrasi Kabupaten Mojokerto berbatasan dengan Kabupaten Jombang, bisa ditempuh sekitar 1 jam perjalanan darat ke arah barat daya dari Surabaya. Ada beberapa alternatif transportasi untuk mencapai Trowulan, menggunakan bis kota dari Surabaya atau dengan kendaraan pribadi, kami sangat menyarankan anda menggunakan kendaraan pribadi untuk mengunjungi situs ini mengingat spot-spot yang wajib dikunjungi di Trowulan terletak relatif berjauhan antara satu dengan lainnya, menggunakan kendaraan pribadi akan memudahkan anda menjangkau setiap spot yang anda ingin kunjungi.

Mata Pencaharian Masyarakat

Sedari dulu Trowulan adalah kawasan agraris yang subur, letaknya di delta sungai Berantas membuat lahan pertanian diusahakan sepanjang musim, selain bertani, masyarakat Trowulan juga mengembangkan seni kerajinan dari tanah liat, batu dan logam sebagai mata pencaharian, selama kunjungan ke Trowulan kami menemukan banyak industri pembuatan batu bata sebagai salah satu bahan pokok bangunan tempat tinggal, industri ini bisa ditemui di hampir setiap sudut desa di Trowulan, kerajinan memahat batu, mengolah logam dan pembuatan terakota juga banyak ditemukan di kawasan ini terutama di dusun Kedungwulun Desa Bejijong.  Banyak literatur yang menceritakan bahwa ibu kota Majapahit di zamannya terkenal dengan industri kerajinan, nampaknya warisan tersebut masih terpelihara sampai kini.

Selain fakta tersebut, tidak dipungkiri juga bahwa industri manufaktur modern juga mulai massif menancapkan pengaruhnya, ada pergeseran pola pikir dan kenyataan yang tak bisa dihindari masyarakat bahwa saat ini terdapat banyak pabrik yang beroperasi di sekitar mereka, ini menjadi tantangan tersendiri bagi mereka untuk mempertahankan nilai-nilai dan tradisi lama agar tetap memberikan manfaat atau mengikuti arus industri modern yang pelan-pelan tapi pasti menggerogoti warisan budaya mereka.

Keramahan Penduduk

Kami merencanakan bermalam di Trowulan, namun setelah mencari informasi dari masyarakat lokal ternyata lokasi hotel atau penginapan relatif cukup jauh dari lokasi situs-situs candi, tapi kami sangat beruntung hari itu, tanpa sengaja saat kami makan siang di sebuah warung yang menjual bakso, si Ibu pemiliki warung menawarkan kami untuk tinggal bermalam di rumahnya, sebuah rumah sederhana yang belum selesai dibangun, kami dipersilahkan menempati ruang depan dengan sebuah dipan berkasur, jadilah malam itu kami beristirahat di rumah bapak dan ibu pemilik bakso. Sepanjang obrolan, Bapak dan Ibu pemilik rumah menceritakan tentang mata pencaharian mereka yang pernah menjadi pengrajin batu bata, kemudian saat Trowulan mulai dikembangkan menjadi kawasan pariwisata mereka mulai membuka warung Bakso dan bertahan hingga kini, si bapak sendiri memiliki kesibukan membudidayakan bebek petelor selain membatu menyiapkan pembuatan bakso. Saat pagi kami bangun mereka menghidangkan kopi panas, hm.. terus terang kami menjadi sangat sungkan, terlebih waktu kami memberikan uang sebagai ganti sewa ruangan saat kami pamit, keluarga ini menolak dengan halus sembari mengatakan jika di lain kesempatan datang berkunjung kembali ke sini, jangan lupa mampir ke rumah mereka yang sederhana itu. Kami terkagum dengan kesederhanaan dan tindakan tanpa pamrih mereka, bagi kami ini adalah pengalaman yang menggugah dan tak terlupakan.

Peninggalan Arkeologis Majapahit dan Kerajaan-Kerajaan sebelumnya

8736677155 92f56f871e n Trowulan   Situs Peninggalan Majapahit

Kawasan Trowulan pada masa Majapahit adalah sebuah komplek ibu kota, tertata rapi dalam pola yang simetris, hal ini terbukti oleh fakta ditemukannya banyak peninggalan bangunan tempat tinggal kuno, diduga masih banyak peninggalan arkeologis yang belum ditemukan, sterelisasi kawasan ini sulit direalisasikan karena menjadi satu dengan kawasan pemukiman dan lahan mata pencaharian penduduk, terdapat musium di Trowulan untuk mempublikasikan temuan-temuan arkeologis yang berasal dari kerajaan Majapahit dan kerajaan-kerajaan sebelumnya berupa terakota, kerajinan dari bahan tanah liat, senjata dan perhiasan yang digunakan oleh para punggawa kerajaan, juga candi-candi simbol pengingat peristiwa yang dibangun oleh Majapahit dan bahkan oleh kerajaan-kerajaan sebelumnya.

Sebagaimana layaknya sebuah kota di masa silam, di Trowulan ditemukan bukan hanya komplek bangunan tempat tinggal dan Candi, tetapi juga peninggalan bangunan-bangunan publik seperti pemandian (Candi Tikus), Kolam tempat latihan prajurit (Kolam Segaran), Pemakaman umum dan beberapa petilasan antara lain Petilasan Mahapatih Gajahmada, Petilasan Raden Wijaya pendiri Kerajaan Majapahit, Petilasan Putri Campa dan Damarwulan, terdapat juga makan Islam yang membuktikan bahwa pengaruh Islam sudah memasuki Majapahit di masanya.

Mengagumi kemajuan sebuah peradaban besar di zamannya, menyaksikan langsung peninggalannya, membayangkan cerita kehidupan orang-orang yang terlibat di dalamnya, memahami dan menyelami lebih dekat fakta-fakta arkeologis ini mampu memberikan nuansa pemahaman sejarah yang berbeda kepada kita.

Candi-Candi

8737800186 3dcfdfbc3b n Trowulan   Situs Peninggalan MajapahitCandi merupakan ciri khas peninggalan bangunan monumen kerajaan-kerajaan yang eksis di Asia Tenggera selama periode klasik, keberadaannya tersebar di hampir setiap kepulauan di Nusantara termasuk kawasan-kawasan di sekitarnya, sebut saja Candi Borobudur dan Prambanan di Jawa Tengah, Angkor di Kamboja dan banyak lagi candi yang lebih kecil ribuan jumlahnya. Situs peninggalan Majapahit di Trowulan memiliki banyak candi yang tersebar di beberapa lokasi, antara lain Candi Tikus, Candi Bajang Ratu, Candi Brahu, Candi Kedaton, Gapura Wringin Lawang bentuknya berupa Candi dan banyak lagi bangunan candi yang sengaja tidak direnovasi karena tidak diketahui bentuk konstruksi aslinya seperti Candi Gentong.

Candi memiliki struktur yang kokoh, karenanya bangunan ini bisa bertahan relatif lebih lama dari pada tipe bangunan lainnya, umumnya dibangun sebagai monumen simbolik peristiwa-peristiwa tertentu, atau ada juga yang dibangun untuk tujuan fungsional.

Warisan Budaya

Walaupun masa kejayaan Majapahit sudah lama sirna ditelan waktu, namun sebagai sebuah peradaban besar, ia masih memiliki warisan budaya yang tetap bisa kita saksikan dan kita pelajari saat ini. Masrayarakat di sekitar kawasan Trowulan masih banyak yang melestarikan tradisi kerajinan yang bersumber dari masa Majapahit, antara lain, memahat batu bata dan mengolah logam serta menenun batik khas Majapahit, corak khas batik yang bersumber dari masa Majapahit dapat ditemukan di Trowulan salah satunya adalah batik dengan corak lingkaran yang menyatakan simbol surya Majapahit bercampur dengan motif beras tumpah.

Warisan terbesarnya tentu saja adalah keagungan sejarahnya yang mampu meberikan inspirasi bagi pendiri bangsa ini untuk mewujudkan persatuan di Nusantara, bahwa kita mengenal kata Nusantara adalah berawal dari Majapahit dengan konsepsi yang ada di masa itu, mungkin saja konsepsi ini sudah bergeser, tapi kita tetap bisa mendapati kata itu tetap relefan dalam konteks dunia modern hari ini.

Atraksi Budaya

Kami memang tidak menjumpai secara langsung pementasan atraksi budaya oleh masyarakat lokal, numun menurut penuturan beberapa orang yang kami temui, di Trowulan terdapat banyak tarian khas yang masih dilestarikan oleh beberapa kelompok, sesekali mereka akan tampil di acara-acara besar yang diadakan oleh pemerintah atau masyarakat yang mengadakan hajat, tarian lengkap dengan para penabuh musik. Walaupun kami tidak sempat menyaksikan secara langsung pementasan atraksi tersebut, setidaknya kami menyaksikan mereka berlatih di salah satu rumah penduduk dekat rumah ibu dan bapak penjual bakso tempat kami bermalam.

Pelestari atraksi budaya ini memiliki tantangan berat berhadapan dengan cepatnya modernisme merubah nilai-nilai budaya lokal, lagi-lagi sisi fungsional dan kemanfaatan akan memainkan peran untuk membuat mereka tetap bertahan. Jika mereka tidak secara kreatif mampu mengemas dan memadukan atraksi budaya tersebut dengan nilai-nilai kehidupan masyarakat yang terus berubah, sudah barang tentu pada saatnya nanti atraksi budaya ini akan ditinggalkan dan dilupakan. Di sinilah peranan pemerintah menjadi signifikan, mereka memiliki tanggung jawab untuk mendorong melestarikan warisan budaya dengan cara memberikan konsepsi baru dan pelatihan yang innovatif di satu sisi dan menggalakan kesadaran wisata sejarah bagi masyarakat sehingga semua komunitas yang terlibat di dalamnya dapat saling memberi dan mendapatkan manfaat dari interaksi tersebut.

Transportasi

Trowulan dapat dicapai dengan kendaraan pribadi maupun kendaaran umum dengan waktu tempuh sekitar 1 jam dari Kota Mojokerto. Anda dapat naik bus dari Surabaya hingga terminal Mojokerto atau langsung turun di Trowulan. Kemudian dari terminal Mojokerto naik angkutan kota ke Trowulan, setelah itu bisa naik ojek menuju ke beberapa candi yang berjarak sekitar 2-3 kilometer itu. Anda juga dapat menggunakan kereta api dari Jogja menuju Mojokerto sekitar 6 jam. Sesampainya di Stasiun Mojokerto Anda menuju Terminal Bus Kertajaya Mojokerto. Dari sana naik becak dengan tarif Rp15.000,00 atau berjalan kaki sekitar 45 menit. Di terminal busnya pasti melewati Jalan Raya Trowulan. Cukup membayar Rp2.500,00 per orang untuk tujuan Trowulan sekitar 15 menit atau 12 km dari kota Mojokerto. Untuk menuju Museum Trowulan ada di wilayah Dusun Trowulan Desa Trowulan Kecamatan Trowulan. Anda dapat mencapainya menggunakan semua transportasi melalui jalan raya Trowulan atau jalan kecamatan tidak jauh dari kolam Segaran.

Kuliner

Anda dapat menemukan rumah makan berjejer di depan Kolam Segaran. Menunya, tentu saja khas Mojokerto seperti ikan wader, nasi panas, lalapan, sambal tomat, dan sebutir kelapa muda. Kuliner yang khas di Trowulan adalah Sambel Wader, yaitu iwak wader (ikan kecil yang ada di sungai) digoreng dan disajikan bersama sambal dan lalapan. Selain itu tentu juga ada kuliner Jawa Timur lain seperti Soto Dhok dan Rawon. Harganya cukup murah kurang dari Rp10.000,00.

Tips

  • Gunakan kendaraan pribadi saat anda berkunjung ke Trowulan atau sewalah ojek, ini akan memudahkan anda mengunjungi situs-situs di Trowulan yang tersebar di lokasi yang relatif berjauhan.
  • Belilah buka panduan wisata yang disediakan oleh museum seharga Rp. 20.000,-. Buku tersebut akan memberikan deskripsi sejarah singkat dan peta lokasi situs-situs di Trowulan.
  • Gunakan pemandu Proffessional yang memahami sejarah Kerajaan Majapahit dan kerajaan-kerajaan di Jawa sebelum Majapahit, mereka akan memberikan gambaran sejarah yang akan membantu anda lebih memahami Jawa dan masyarakatnya.
  • Indonesia memiliki 2 musim yakni hujan dan panas, tanyalah kepada travel agent anda tentang musim yang sedang berlangsung agar anda dapat mempersiapkannya.
  • Carilah kuliner yang diusahakan oleh masyarakat lokal, dengan begitu anda dapat membantu perekonomian mereka.

4 Komentar

  1. avatar
    Posted by lEdkdhCD4o| Rabu Agustus 21st, 2013 |

    Thorn of Girl…

    Excellent data could be identified on this online blog….

  2. avatar
    Posted by Google| Selasa Agustus 6th, 2013 |

    one of our guests lately encouraged the following website

  3. avatar
    Posted by ralph lauren soldes| Minggu Juni 23rd, 2013 |

    Hey, thanks for the blog article.Really looking forward to read more. Will read on…

  4. avatar
    Posted by air max 1| Selasa Mei 21st, 2013 |

    Awsome site! I am loving it!! Will come back again. I am taking your feeds also.

Leave a Comment

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.